By Dr Tony Setiobudi BMedSci, MBBS, MRCS, MMed (Ortho), FRCS (Ortho)
Pandemi membuat masyarakat semakin sadar akan pentingnya gaya hidup sehat. Olahraga adalah salah satu faktor kunci untuk tetap sehat dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Latihan pertama berjalan dengan baik, dan Anda bangga dan percaya diri. Ketika Anda bangun keesokan paginya, seluruh tubuh Anda terasa sakit, dan Anda hampir tidak bisa bangun dari tempat tidur. Apa yang terjadi?
Apakah saya melakukan sesuatu yang salah? Apakah saya melakukan terlalu banyak? Apakah itu normal? Beberapa nyeri otot setelah berolahraga adalah hal yang normal. Jangan biarkan nyeri otot setelah berolahraga membuat Anda lelah! Jadi mengapa sebenarnya Anda merasa sakit keesokan harinya dan bukannya langsung? Nyeri otot adalah efek samping dari stres yang diberikan pada otot saat Anda berolahraga. Ini biasa disebut ‘Penyakit Otot Onset Tertunda (DOMS)’. DOMS adalah kekakuan dan nyeri yang dirasakan pada otot, biasanya dimulai dalam waktu 6-8 jam setelah Anda berolahraga dan dapat bertahan hingga 24-72 jam setelah Anda berolahraga. Nyeri otot sangat umum terjadi setelah mengambil cuti, melakukan latihan baru, atau membuat perubahan besar pada rutinitas Anda. Nyeri otot disebabkan oleh peradangan di dalam otot, yang merupakan salah satu pemicu utama nyeri otot ini. Kabar baiknya adalah nyeri otot adalah hal yang baik karena itu berarti otot Anda sedang memperbaiki dan memperkuat diri. Nyeri otot yang sakit dapat membaik dengan cepat atau berlangsung beberapa hari. Nyeri otot yang normal adalah tanda bahwa otot Anda semakin kuat dan padat dari sebelumnya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Melakukan peregangan ringan, memijat otot, dan beristirahat dapat membantu meredakan nyeri otot. Anda bisa menaruh es untuk membantu mengurangi peradangan. Sementara bantal pemanas atau mandi air hangat membantu meningkatkan aliran darah ke otot Anda untuk membantu pemulihan otot. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan yang pasti akan meringankan rasa sakit, dan membantu Anda pulih lebih cepat.
- Pemanasan. Ini membangunkan otot Anda dengan meningkatkan aliran darah ke otot sebelum setiap sesi.
- Minum air. Air membantu mengontrol suhu tubuh, mengendurkan sendi, dan mengangkut nutrisi untuk menciptakan energi.
- Istirahat terbatas. Tunggu sekitar 48 jam sebelum bekerja untuk kelompok otot yang sama dengan intensitas yang sama.
- Gunakan teknik yang tepat. Saat berolahraga, memiliki teknik yang benar membantu melindungi Anda dari ketegangan otot dan cedera.
- Tenang. Penting untuk melakukan peregangan setelah Anda berolahraga. Peregangan juga mengedarkan darah dari otot dan kembali ke jantung untuk membantu pemulihan.
- Tetap dalam batas Anda. Anda harus mulai perlahan, mantap, dan maju secara bertahap. Jika Anda mencoba untuk meningkatkan terlalu cepat, Anda dapat melukai diri sendiri.
Pastikan yang Anda derita adalah DOM dan bukan cedera. Nyeri otot ringan sampai sedang sering terjadi dan umumnya tidak berbahaya. Di sisi lain, nyeri otot yang parah bisa menjadi pertanda buruk. Penting untuk mengetahui perbedaan antara nyeri otot yang wajar yang disebabkan oleh olahraga, dan nyeri karena penggunaan yang berlebihan atau cedera otot.
Kapan Anda harus khawatir tentang sakit otot?
Kedengarannya nyeri otot adalah hal yang positif, tetapi di sinilah hal itu bisa menjadi sedikit rumit. Jika rasa sakit dimulai selama atau segera setelah latihan, itu tidak normal. Nyeri yang terjadi saat berolahraga merupakan tanda yang kurang tepat, yaitu sinyal dari tubuh Anda untuk menghentikan aktivitas sebelum terjadi kerusakan sendi atau otot yang serius.
Hubungi dokter Anda atau cari perawatan jika;
- Rasa sakit yang Anda alami membuat Anda tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari, kemungkinan besar latihannya terlalu intens
- Ketidaknyamanan berlangsung selama lebih dari seminggu
- Sakit parah yang tak tertahankan
- Terlihat kemerahan, bengkak pada otot yang sakit
- Anda merasakan sakit di persendian, di atas tulang, atau di tendon
- Perawatan RICE (Rest, Ice, Compression, and Elevation) – (Istirahat, Es, Kompresi, dan Ketinggian) tidak berfungsi
Kasus DOM yang parah dapat berupa kondisi rhabdomyolysis, kondisi yang jarang namun serius dan berpotensi fatal jika tidak segera diobati. Ini adalah pemecahan jaringan otot yang melepaskan mioglobin dan kreatin kinase ke dalam aliran darah, yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan bahkan, dalam beberapa kasus gagal ginjal total. Tanda-tanda kondisi yang sering disebut sebagai ‘rhabdo’, termasuk mual, urin berubah menjadi warna coklat gelap, dan nyeri otot yang signifikan setelah latihan yang intens. Yang penting untuk diingat adalah bahwa meskipun olahraga itu penting, jangan biarkan nyeri otot membuat Anda putus asa. Mulailah rutinitas olahraga baru secara perlahan dan biarkan tubuh Anda menyesuaikan diri dari waktu ke waktu. Tubuh Anda akan berterima kasih nanti.
Dr Tony Setiobudiis an Orthopaedic & Spine Surgeon at Mount Elizabeth Hospital (Orchard), Singapore. He treats bone, joint, muscle and ligament problems in adults and children. He has a special interest in nerve compression and spine problems such as back & neck pain, scoliosis, kyphosis, spine tumor & infection, spinal cord injury, osteoporosis fracture, spinal stenosis and slipped disc.