+65 9145 5793 Mon to Fri : 09:00AM to 05:00PM, Sat : 09:00AM to 01:00PM. Closed on Sun and PH.
Instagram Facebook TikTok

Oleh Dr Tony Setiobudi BMedSci, MBBS, MRCS, MMed (Ortho), FRCS (Ortho)

Sebanyak 80% dari semua kasus skoliosis terjadi selama masa remaja. Jenis skoliosis ini disebut Adolescent Idiopathic Scoliosis. Terkadang, orang tua dan dokter menghadapi tantangan dalam menangani remaja. Mereka sedang mengalami perubahan psikologis untuk menemukan jati diri mereka. Mereka mungkin menolak untuk menerima bahwa mereka memiliki skoliosis. Mereka juga mungkin menolak pengobatan. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan pada orang tua.

Berikut ini adalah 5 hal yang perlu diketahui orang tua tentang skoliosis.

  1. Skoliosis Memerlukan Pemantauan Rutin. Skoliosis cenderung memburuk seiring pertumbuhan anak. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin diperlukan untuk memantau perkembangan skoliosis. Jika pertumbuhan sudah berhenti dan skoliosis dinyatakan stabil setelah serangkaian rontgen, maka pemeriksaan lanjutan tidak lagi diperlukan.
  2. Skoliosis Bisa Memburuk Tapi Tidak Bisa Membaik. Namun orang tua tidak perlu khawatir. Tidak ada metode pengobatan selain operasi yang dapat mengurangi tingkat keparahan skoliosis. Tapi ini tidak berarti semua kasus skoliosis harus dioperasi. Penggunaan penyangga (brace) dapat membantu memperlambat perkembangan skoliosis (bukan untuk mengurangi kelengkungannya). Berhati-hatilah jika ada pihak yang mengklaim bisa menyembuhkan atau mengurangi keparahan skoliosis. Skoliosis ringan aman untuk dibiarkan tanpa pengobatan khusus. Anak tetap bisa menjalani kehidupan normal dengan skoliosis ringan.
  3. Skoliosis Bukan Disebabkan oleh Tas Sekolah yang Berat. Penyebab dari Adolescent Idiopathic Scoliosis belum diketahui secara pasti. Meskipun membawa tas sekolah yang berat tidak baik untuk tulang belakang yang sedang tumbuh dan dapat menyebabkan masalah lain, namun hal tersebut bukan penyebab skoliosis. Aktivitas olahraga, cedera, atau postur duduk yang salah juga bukan penyebab skoliosis.
  4. Tidak Semua Skoliosis Perlu Diobati. Skoliosis ringan pada anak yang masih tumbuh, atau skoliosis yang tidak bertambah parah saat dewasa, tidak membutuhkan pengobatan khusus selain pemantauan. Hanya sekitar 30% kasus skoliosis yang membutuhkan brace, dan hanya 10% yang memerlukan operasi.
  5. Jika Harus Operasi, Lebih Cepat Lebih Baik. Operasi diperlukan jika kelainan bentuk sudah tergolong parah. Risiko operasi akan meningkat seiring tingkat keparahan kelengkungan. Oleh karena itu, jika memang diperlukan, lebih baik operasi skoliosis dilakukan lebih awal daripada menunda-nunda.

Dr Tony Setiobudi adalah Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Tulang Belakang di Rumah sakit Mount Elizabeth (Orchard), Singapura. Beliau menangani berbagai masalah tulang, sendi, otot, dan ligamen pada orang dewasa maupun anak-anak. Beliau memiliki minat khusus dalam penanganan saraf terjepit dan masalah tulang belakang seperti nyeri punggung dan leher, skoliosis, kifosis, tumor dan infeksi tulang belakang, cedera saraf tulang belakang, patah tulang akibat osteoporosis, stenosis spinal, dan saraf terjepit (slipped disc).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close
Sign in
Close
Cart (0)

No products in the cart. No products in the cart.