+65 9145 5793 Mon to Fri : 09:00AM to 05:00PM, Sat : 09:00AM to 01:00PM. Closed on Sun and PH.
Instagram Facebook TikTok

Oleh Dr Tony Setiobudi BMedSci, MBBS, MRCS, MMed (Ortho), FRCS (Ortho)

Nyeri punggung adalah masalah yang sangat umum di masyarakat kita. Sebagian besar akan sembuh dengan sendirinya. Sebagian lainnya menjadi nyeri punggung kronis yang mengganggu dan sulit diobati. Saya akan menjelaskan bagaimana neuropati berkontribusi terhadap perkembangan nyeri punggung kronis.

Nyeri neuropatik berbeda dari jenis nyeri lainnya. Jika seseorang mengalami patah tulang atau luka, sinyal nyeri dikirim melalui saraf dari lokasi trauma ke otak. Itulah cara kita merasakan nyeri saat mengalami cedera. Namun pada nyeri neuropatik, sinyal nyeri berasal dari saraf itu sendiri.

Bagaimana Nyeri Neuropatik Berkembang

Dalam banyak kasus, saraf menjadi rusak atau tidak berfungsi setelah merespons cedera atau trauma, menyebabkan hipersensitivitas terhadap nyeri. Saraf kemudian mengirimkan sinyal nyeri yang salah bahkan ketika cedera telah sembuh. Nyeri neuropatik atau neuropati adalah kondisi kronis, artinya tidak akan hilang. Sebaliknya, nyeri menjadi proses penyakit itu sendiri. Diperkirakan 7 hingga 10% orang mengalami nyeri neuropatik. Nyeri punggung kronis adalah contoh umum dari nyeri neuropatik.

Ketika Nyeri Punggung Menyebabkan Neuropati

Neuropati dapat disebabkan oleh jenis nyeri apa pun yang menekan atau menjepit saraf. Sebagai contoh, diskus yang bergeser dapat menekan saraf di sekitarnya dan menyebabkan nyeri. Nyeri neuropatik yang berasal dari punggung atau tulang belakang dapat mencakup:

  • Nyeri kronis yang menjalar ke kaki (sciatica) atau lengan (cervical radiculopathy)
  • Nyeri punggung kronis

Mengapa Pengobatan Dini Sangat Penting

Pengobatan dini penting karena penanganan yang lebih agresif mungkin diperlukan jika gejala tidak segera ditangani. Seiring waktu, paparan nyeri yang signifikan dapat menyebabkan perubahan pada sistem saraf pusat yang membuat tubuh menjadi lebih sensitif bahkan terhadap sentuhan ringan. Fenomena ini dikenal sebagai sensitisasi sentral.

Seperti jenis nyeri kronis lainnya, keterlambatan pengobatan juga dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya masalah kesehatan lainnya. Depresi, kecemasan, sulit tidur, ketidakmampuan untuk bekerja dan beraktivitas adalah beberapa masalah kesehatan yang berkaitan dengan neuropati yang tidak diobati.

Mengelola Nyeri Kronis

Nyeri punggung kronis tidak akan hilang sepenuhnya meskipun dengan pengobatan yang tepat. Pengobatan bertujuan untuk mengelola nyeri agar seseorang tetap bisa berfungsi. Langkah pertama adalah melakukan evaluasi medis menyeluruh untuk menentukan penyebab nyeri. Bisa berupa ketegangan otot, radang sendi, diskus bergeser, atau lainnya.

Pengobatan medis tergantung pada penyebab nyeri. Apa pun masalahnya, ada beberapa strategi efektif untuk mengatasi nyeri punggung kronis:

  1. Kurangi stres dalam hidup Anda. Bisa berasal dari pekerjaan atau masalah keluarga. Anda harus berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan masalah ini.
  2. Tidur yang cukup. Tubuh kita melakukan proses perbaikan saat kita tidur.
  3. Hindari aktivitas yang memperparah nyeri. Contohnya membungkuk, duduk terlalu lama, dan membawa barang berat.

Saya harap informasi ini bermanfaat untuk Anda semua.

Dr Tony Setiobudi - Best Orthopaedic & Spine Surgeon in Singapore

Dr Tony Setiobudi adalah Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Tulang Belakang di Rumah sakit Mount Elizabeth (Orchard), Singapura. Beliau menangani berbagai masalah tulang, sendi, otot, dan ligamen pada orang dewasa maupun anak-anak. Beliau memiliki minat khusus dalam penanganan saraf terjepit dan masalah tulang belakang seperti nyeri punggung dan leher, skoliosis, kifosis, tumor dan infeksi tulang belakang, cedera saraf tulang belakang, patah tulang akibat osteoporosis, stenosis spinal, dan saraf terjepit (slipped disc).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close
Sign in
Close
Cart (0)

No products in the cart. No products in the cart.