Oleh Dr Tony Setiobudi BMedSci, MBBS, MRCS, MMed (Ortho), FRCS (Ortho)

Bagi banyak wanita, mengenakan sepasang sepatu hak tinggi adalah pelengkap sempurna untuk tampilan yang sudah terlihat sempurna. Namun, penelitian menunjukkan bahwa sepatu hak tinggi dapat berdampak negatif terhadap kesehatan tulang belakang, pinggul, dan lutut dalam jangka panjang. Meski begitu, hal ini tidak menghentikan wanita untuk tetap memakainya. Mengapa hal ini menjadi masalah serius?
Cobalah berdiri tanpa alas kaki, Anda akan merasakan berat badan Anda terdistribusi secara merata di seluruh telapak kaki. Perhatikan penyesuaian kecil dan tak sadar yang dilakukan oleh kaki, pergelangan kaki, lutut, pinggul, dan punggung bawah untuk menjaga posisi tubuh tetap tegak. Namun, ini berbeda saat memakai sepatu hak tinggi, di mana berat tubuh Anda akan tertumpu pada ujung jari kaki.
Saat memakai hak tinggi, tubuh harus menyesuaikan kembali pusat gravitasinya. Sepatu hak tinggi mengubah pola berjalan. Setelah bertahun-tahun memakai hak tinggi, tubuh akan terbiasa berjalan di atas ujung jari kaki. Karena itu, Anda mungkin akan merasa tidak nyaman saat mengenakan sepatu flat atau berjalan tanpa alas kaki.
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sepatu hak tinggi, terutama dalam waktu lama, dapat mengubah keseimbangan dan stabilitas tubuh, serta mengurangi rentang gerak otot dan sendi di tubuh bagian bawah. Penggunaan hak tinggi secara terus-menerus juga memberikan tekanan berlebih pada tendon Achilles dan otot betis. Tendon bisa memendek, otot menjadi kaku dan berubah bentuk. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut plantar fasciitis dan tendonitis Achilles.
Jika Anda mulai merasakan nyeri punggung atau nyeri kaki akibat sepatu hak tinggi, mungkin ini saat yang tepat untuk berkonsultasi dengan kami. Hubungi kami untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin.

Dr Tony Setiobudi adalah Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Tulang Belakang di Rumah sakit Mount Elizabeth (Orchard), Singapura. Beliau menangani berbagai masalah tulang, sendi, otot, dan ligamen pada orang dewasa maupun anak-anak. Dr Tony memiliki minat khusus dalam penanganan saraf terjepit dan masalah tulang belakang seperti nyeri punggung dan leher, skoliosis, kifosis, tumor dan infeksi tulang belakang, cedera saraf tulang belakang, patah tulang akibat osteoporosis, stenosis spinal, dan saraf terjepit (slipped disc).