Operasi Postur Bungkuk Dapat Menambah Tinggi Badan

By Dr Tony Setiobudi BMedSci, MBBS, MRCS, MMed (Ortho), FRCS (Ortho)

Postur bungkuk adalah masalah medis dan masalah estetika. Orang dengan postur bungkuk sering jatuh karena pandangan ke depan terganggu.

Postur bungkuk bisa disebabkan oleh bermacam-macam masalah medis:

• Ankylosing spondylitis
• Scheuermann’s disease
• Proses penuaan (ageing)
• Patah tulang belakang
• TBC tulang belakang.

Postur bungkuk yang disebabakan oleh ankylosing spondylitis, Scheuermann’s disease dan TBC tulang belakang sering kali parah. Karena terlalu parah, sering kali pasien tidak dapat beraktifitas dengan baik. Operasi untuk menegakkan postur bungkuk ini perlu dilakukan. Dengan teknologi modern, operasi tulang belakang untuk menegakkan postur bungkuk menjadi jauh lebih aman.

Postur bungkuk ini memerlukan pemeriksaan yang menyeluruh. Ada beberapa kriteria untuk operasi terutama untuk postur bungkuk yang parah. Operasi dilakukan dengan bius total. Tulang belakang ditegakkan dengan menggunakan rods dan screws. Selain pandangan ke depan lebih normal, setelah postur lebih tegak pasien juga akan lebih tinggi. Secara estetika, pasien juga terlihat lebih tegap dan percaya diri.

Operasi menegakkan postur bungkuk ini lebih baik dilakukan secara dini semasa pasien masih muda dan sehat. Terkadang untuk pasien manula, operasi ini tidak mungkin untuk dilakukan terutama jika pasien menderita banyak penyakit kronis lain seperti diabetes, tekanan darah tinggi, sakit jantung dan lain-lain yang membuat resiko operasi lebih tinggi.

Pasien perlu tinggal di rumah sakit selama 5-7 hari. Setelah operasi pasien dirawat di ICU atau high dependency unit selama 1 malam. 2 hari setelah operasi pasien melakukan fisioterapi untuk berjalan. Setelah operasi, rasa nyeri dihilangkan dengan obat analgesik sehingga pasien tetap merasa nyaman.

Dr Tony Setiobudi adalah Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Tulang Belakang di Rumah sakit Mount Elizabeth (Orchard), Singapura. Beliau menangani berbagai masalah tulang, sendi, otot, dan ligamen pada orang dewasa maupun anak-anak. Beliau memiliki minat khusus dalam penanganan saraf terjepit dan masalah tulang belakang seperti nyeri punggung dan leher, skoliosis, kifosis, tumor dan infeksi tulang belakang, cedera saraf tulang belakang, patah tulang akibat osteoporosis, stenosis spinal, dan saraf terjepit (slipped disc).