Stabilisasi Tulang Belakang
Operasi fusi tulang belakang dianjurkan ketika tulang belakang diperkirakan akan menjadi tidak stabil setelah operasi utama dilakukan. Secara umum, jika sudah terdapat tanda-tanda ketidakstabilan sebelum operasi, maka fusi tulang belakang memang diperlukan.
Fusi Tulang Belakang untuk Kompresi Saraf
Operasi fusi tulang belakang sering dilakukan ketika terdapat pergerakan abnormal pada tulang belakang. Membebaskan saraf dari tekanan (seperti pada spinal stenosis) sering kali memerlukan pengangkatan tulang, ligamen, dan jaringan diskus. Tindakan ini menciptakan ketidakstabilan lebih lanjut pada tulang belakang. Jika tulang belakang sudah tidak stabil sebelum operasi, maka kondisinya akan semakin tidak stabil setelah dekompresi. Oleh karena itu, fusi tulang belakang diperlukan untuk mengembalikan dan menjaga stabilitas.
Fusi Tulang Belakang untuk Koreksi Kelainan Postur
Kondisi seperti skoliosis atau kifosis (bungkuk) sering kali memerlukan operasi untuk memperbaiki bentuk tulang belakang. Prosedur ini membutuhkan fusi tulang belakang untuk menjaga hasil koreksi serta memberikan stabilitas langsung setelah perbaikan postur besar-besaran dilakukan.
Fusi Tulang Belakang untuk Operasi Tumor Tulang Belakang
Pada kasus tumor tulang belakang, jaringan tulang normal digantikan oleh jaringan tumor, yang menyebabkan kelemahan pada struktur tulang belakang. Pengangkatan tumor meninggalkan ruang kosong pada segmen tulang belakang yang membuatnya sangat tidak stabil. Ruang kosong ini biasanya diisi dengan implant logam. Maka dari itu, fusi tulang belakang diperlukan untuk menahan implant tetap di tempat dan memberikan stabilitas langsung.
Penting untuk mengetahui alasan mengapa fusi tulang belakang diperlukan. Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai perlunya menjalani operasi fusi tulang belakang, jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter Anda.
Dr Tony Setiobudi adalah Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Tulang Belakang di Rumah sakit Mount Elizabeth (Orchard), Singapura. Beliau menangani berbagai masalah tulang, sendi, otot, dan ligamen pada orang dewasa maupun anak-anak. Beliau memiliki minat khusus dalam penanganan saraf terjepit dan masalah tulang belakang seperti nyeri punggung dan leher, skoliosis, kifosis, tumor dan infeksi tulang belakang, cedera saraf tulang belakang, patah tulang akibat osteoporosis, stenosis spinal, dan saraf terjepit (slipped disc).
No products in the cart.